Senin, 22 November 2010

Sentra Kerajinan Gerabah Kasongan

Sedang di Jogja? Pengen nyari oleh-oleh yang ga biasa? Semacam hiasan rumah gitu? Guci? Meja/kursi tanah liat? Isinya guci? Ato sekedar barang-barang yang berbau etnik? Hmm, di mana ya bisa nyari? Sebenernya banyak sih tempat buat nyari barang-barang tersebut... Tapi, mungkin kita ngerasa kurang puas kalo ga ke satu kawasan yang emang isinya penjual-penjual kerajinan macem itu.

Kalo gitu, kasongan adalah tempat yang pas untuk disinggahi. Ini adalah suatu kawasan yang emang jadi sentra kerajinan gerabah. Tempat ini pun udah terkenal. Penasaran?

Tapi jangan dikira penjual-penjual di sini cuma jualan barang-barang kerajinan gerabah doang lo. Seperti yang udah ditulis di atas, di sini juga banyak barang barang lain semisal ranting bambu buat isi guci, taplak, sprei, dompet, bahkan ada juga mainan tradisional anak-anak seperti yoyo kayu, gasing, congklak, bahkan wayang pun ada. Bener-bener etnik ya...

Tapi emang sih, rasanya ga puas kalo ke kasongan belum belanja gerabah. Tenang, namanya aja sentra kerajinan gerabah, pasti yang lebih banyak dijual dan ditonjolkan tentu aja gerabah. Di sini banyak banget barang-barang gerabah alias tanah liat, semisal guci, meja, kursi, dan sebagainya.

Tertarik beli barang-barang buat menghias rumah? Makanya dateng aja ke sini,. Tempat ini gampang ditemukan kok, jalan aja ke arah Bantul (Jalan Bantul), beberapa km setelah ringroad selatan ketemu deh tempat ini. :) Selamat berbelanja kerajinan gerabah! :)

Sentra Kerajinan Kulit Manding

Jogja emang terkenal dengan segudang kerajinan yang dimiliki. Yang udah terkenal di Jogja antara lain kerajinan perak dan gerabah. Kerajinan perak memiliki sentra di Kotagede, sementara kerajinan gerabah ada di Kasongan. Dan dua-uanya udah pernah direview di sini, hehehe.

Tapi, gak banyak yang tau kan kalo di Jogja juga ada sentra kerajinan kulit? Ya, ternyata ada lo. Tepatnya ada di daerah Manding, Bantul. Buat yang seneng banget sama kerajinan kulit, tempat ini layak buat disinggahin.



Isinya? Ya segala tentang kerajinan kulit lah. Sepatu, sandal, jaket, dompet, dan lain-lain. Tentunya, dengan harga yang miring lah. Dan yang pasti buatan dalem negeri, hehe. Jangan khawatir kehabisan pilihan karena di sini banyak penjual yang masing-masing menawarkan variasi produknya masing-masing kok.




Penasaran? Tenang, tempat ini cukup mudah dijangkau, cukup sekitar 10km dari Kota Jogja menuju arak Bantul (Jalan Bantul). Bagi yang ingin berbelanja kerajinan kulit, di sinilah tempat yang tepat :)

Minggu, 14 November 2010

Benteng Vredeburg

Semua orang mungkin udah tau tentang benteng peninggalan Belanda yang satu ini. Terletak di nol kilometer kota Yogyakarta, udah pasti ini tempat banyak diliat oleh orang-orang, terutama yang habis shopping-shopping (halah...) di Malioboro. Tapi, mungkin belum pada tau apa aja sih yang ada di dalemnya?

Banyak! Yang pasti ada ruang-ruang diorama. Buat yang belum tau, diorama itu adalah 'replika' suatu peristiwa, lengkap dengan penjelasan bahkan beberapa juga disertai dengan 'suara' yang tentunya bakal menambah pemahaman dan daya tarik diorama tersebut. Waw :o . Total ada 4 ruang diorama, dan tiap ruang diorama menampilkan kelompok peristiwa yang berbeda. Umumnya sih peristiwa sejarah yang terjadi di seputar jogja. Apa aja tuh? Kalo mau tau liat sendiri dong :p

Udah itu doang? Ya nggak lah... Tentunya masih banyak hal yang bisa kalian dapetin. Bisa diliat dari gambar di bawah ini:


Bukan...itu bukan foto jadul. Tapi itu cuma foto di lorong-lorong Vredeburg. Keliatan jadul kan? Tapi jadul yang keren. Emang, begitu masuk sana, suasana old school-nya kerasa banget apalagi di ruang-ruangnya.

Kalo buat foto-foto, tempat ini emang yahud banget. Di setiap sudutnya terhampar pemandangan yang indah dan tentunya klasik. Liat aja nih, berasa di luar negeri aja :o



Dan karena ini dulunya benteng, jangan heran kalo banyak area-area yang 'tak terduga'. Contohnya, kita bisa naik ke atas benteng. Dari atas benteng itu kita bisa liat banyak hal, mulai dari dalem benteng, nol kilometer, sampai taman cantik yang berada di samping benteng ini.


Vredeburg juga kadang dipake buat acara-acara yang Jogja banget...salah satunya yang lumayan sering ngambil tempat di sini adalah FKY (Festival Kesenian Yogyakarta). Yah emang, meski ini peninggalan Belanda, tapi benteng satu ini udah melekat dengan Yogyakarta.


Tertarik? Dateng aja ke benteng ini. Kalo kamu ke Malioboro, tinggal luruuuuus aja sampe hampir perempatan. Tengoklah kiri jalan dan temukanlah benteng ini. Selamat menikmati :)

Rabu, 20 Oktober 2010

Jalur Baru Trans Jogja, 4A dan 4B

Selama hampir tiga tahun terakhir, bus Trans Jogja udah jadi salah satu bagian dari kehidupan kota Jogja. Bus patas AC ini telah berhasil menarik perhatian masyarakat. Banyak lah fasilitas yang disediakan, antara lain bus AC, shelter yang cukup banyak tersedia, dan lain sebagainya. Yah, meski emang banyak juga yang masih mengeluhkan pelayanannya, toh bus yang satu ini tetap digemari masyarakat dan pelayanannya terus mengalami peningkatan.

Contoh peningkatannya adalah jalur baru. Sebenernya wacana ini udah lama banget terdengar, dan shelter-shelter baru yang dilewati jalur baru ini pun udah lama dibangun bersamaan dengan penambahan shelter di jalur-jalur lama. Tapi, nyatanya baru sekarang ini kesampean untuk direalisasikan, hehe.

Dua jalur baru ini dikasih nama 4A dan 4B. Kayaknya udah bisa ketebak sih namanya, soalnya kan jalur yang lama cuma sampe 3A dan 3B, hehe. Nah, dua jalur baru ini agak beda. Kalo jalur yang sebelum-sebelumnya. Kalo jalur yang sebelum-sebelumnya trayeknya muter, kalo yang ini trayeknya mbalik, mirip trayek bus biasa. Dan juga, trayeknya ga begitu jauh. Kayaknya sih emang jalur baru ini lebih berfungsi kayak semacam penghubung buat daerah-daerah yang belum terlewati sama jalur-jalur sebelumnya. Liat aja trayeknya yang lewat daerah-daerah baru kayak Tamansiswa, Hayam Wuruk, Timoho, dsb.

Nah, buat yang penasaran, ini dia trayeknya:

4A : Terminal Giwangan - Jl. Imogiri Timur - Jl. Pramuka (shelter: SMK Muhammadiyah 3) - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Menteri Supeno - Jl. Taman Siswa - Jl. Sultan Agung (shelter: Museum Biologi) - Jl. Gadjah Mada - Jl. Hayam Wuruk (shelter: SMP 4) - Stadion Kridosono (shelter: SMP 5) - Jl. Hayam Wuruk - Jl. Gadjah Mada - Jl. Sultan Agung (shelter: Pakualaman) - Jl. Taman Siswa (shelter: Karuma Swalayan) - Jl. Menteri Supeno - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Pramuka (shelter: UAD) - Jl. Imogiri Timur - Terminal Giwangan.

4B : Terminal Giwangan - Jl. Imogiri Timur - Jl. Pramuka (shelter: SMK Muhammadiyah 3) - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Veteran - Jl. Pandean - Jl. Glagahsari - Jl. Kusumanegara (shelter: SGM)- Jl. Sidobali (shelter: SGM) - Jl. Ipda Tut Harsono (shelter: STPMD dan UIN) - Jl. Laksda Adisucipto (shelter: Gedung Wanita) - Jl. Urip Sumoharjo (shelter: LPP) - Jl. Sudirman (shelter: Bethesda) - Jl. Suroto - Jl. Wardani (shelter: SMP 5) - Jl. Kusbini - Jl. Langensari (shelter: AA YKPN) - Jl. Laksda Adisucipto (shelter: De Britto) - Jl. Ipda Tut Harsono (shelter: UIN dan STPMD) - Jl. Sidobali (shelter: SMK 5) - Jl. Kusumanegara (shelter: SGM) - Jl. Glagahsari - Jl. Pandean - Jl. Veteran (shelter: Pasar Seni) - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Pramuka (shelter: UAD) - Jl. Imogiri Timur - Terminal Giwangan

Itu tadi jalurnya. Sebenernya sih busnya masih dikit untuk saat ini, tapi ke depannya pasti bakal nambah lagi deh. Apalagi kabarnya busnya udah ada 20-an dan tinggal nunggu plat kuningnya jadi :) Penasaran? Makanya kalo ke Jogja, cobalah naik Trans Jogja ini. Bingung atau belum tau jalurnya? Tenang, di setiap shelter udah ada petanya, dan para petugas pun siap melayani untuk transit dan sebagainya :D

Selasa, 27 Juli 2010

Maliq & d'essentials - The Beginning of a Beautiful Life

Di tengah musik Indonesia yang — jujur saja — monoton belakangan ini, sebenernya masih banyak musisi yang membawa musik yang lain. Ga semuanya tenggelam juga kok. Masih banyak yang tetep eksis dan bertahan, malah bisa juga nambah fans yang rata-rata pada bosen sama musik Indonesia sekarang, hehe.

Salah satu yang masih bisa bertahan adalah Maliq & d'essentials. Band yang satu ini emang bisa dibilang punya musik yang ga biasa. Bahkan baru-baru ini mereka dapet penghargaan di salah satu ajang yang diperuntukkan untuk musisi-musisi cutting edge, yaitu musisi yang mengusung jenis musik yang berbeda dari yang kebanyakan beredar saat ini. Waw!

Dan untuk menunjukkan eksistensinya, kali ini mereka kembali meluncurkan album keempatnya, "The Beginning of a Beautiful Life". Sesuai judulnya, katanya sih album ini emang menggambarkan Maliq & d'essentials yang menapaki lembaran baru. Tapi isinya sendiri menggambarkan 'resume' dari album-album mereka sebelumnya. Hmm, kayaknya seru nih



Kalo diliat-liat sih dari tiap albumnya, mereka selalu menghadirkan musik yang berbeda, tapi tetap khasnya mereka. Nah, begitu juga di album ini. Di album ini sih mereka tetep mencoba bervariasi dengan musiknya. Tapi kayaknya yang dominan adalah unsur retro. Simak aja single perdananya yang berjudul "Terlalu". Berasa banget kan retronya? Hehe. Lagu lainnya yang berjudul "Maybe You" dan "Get, Down, & Slide" juga membuat kita serasa kembali ke masa 70an dan 90an. Sementara, lagu pembuka dalam album ini, "Beautiful Life", menegaskan kalo album ini adalah resume dari album sebelumnya. Ga ketinggalan 3 track lain yang mantep juga, "Penasaran" yang musiknya Maliq banget, "Berbeda" yang emang beda, dan "Menari" yang lembut.

Albumnya sendiri kayaknya udah beredar di pasaran. Yang unik, ada edisi khusus yang disertai dengan buku yang berjudul sama yang isinya adalah kumpulan foto-foto mereka yang berbentuk cerita, hihi lucu ya. Sayangnya ini terbatas dan harus reserve dulu. yah :( Tapi kayaknya bisa dapetin album keempatnya Maliq & d'essentials ini aja udah bahagiaaaa banget, apalagi setelah mendengarkan semua tracknya :)

Kamis, 01 Juli 2010

Sentra Kerajinan Perak Kotagede

Tiap daerah itu punya kerajinan khas sendiri-sendiri. Kalo Jogja, salah satu kerajinan khasnya adalah kerajinan perak. Hmm...kayaknya biasa ya? Jadi ga biasa kalo perak ini dibentuk jadi macem-macem perhiasan, barang, bahkan replika!

Kalo ga percaya coba aja tengok di kawasan Kotagede. Di sana bisa dengan mudah ditemukan berbagai macam tempat menjual kerajinan perak. ga cuma jual sih, kebanyakan juga malah sekalian bikin di sana, hehe :p



Kerajinan perak ini hadir dengan harga bervariasi. Kalo perhiasan bisa didapet mulai dari 50ribu. Lain lagi kalo miniatur, bisa sampe jutaan bahkan puluhan juta, hehe. Tapi sepadan lah dengan keunikan yang didapet, hehe.



Kalo penasaran kenapa bisa mahal, bisa liat sendiri proses pembuatannya. Di beberapa tempat, kita juga bisa liat pembuatannya. Hmmm...keliatannya sih gampang, tapi itu kan buat mereka yang emang udah terbiasa bikin kerajinan itu sehari-hari? Kalo kita yang bikin? Wah, mungkin ancur kali :p



Tertarik buat ke sini? Beli oleh-oleh buat di rumah ato sekedar cuma jalan-jalan aja? Langsung aja dateng ke sentra kerajinan perak yang bertempat di Jalan Kemasan ini. Tapi, kalo kurang puas, masih bisa cari tempat kerajinan perak lain yang juga berlokasi ga jauh-jauh banget dari wilayah ini. :D

Senin, 07 Juni 2010

Pantai Depok

Semua orang udah tau yang namanya Pantai Parangtritis. Tapi, mungkin banyak yang belum tau kalo di sebelah Pantai Parangtritis ada satu pantai yang serupa tapi tak sama. Serupa karena suasananya sama. Ya jelas laaaaah, ada di satu kawasan gitu. Tak sama karena pantai yang satu ini menawarkan keunikan tersendiri yang beda sama Parangtritis.

Namanya Pantai Depok. Eittt, jangan keliru sama Depok yang ada di Jawa Barat looo. Meski namanya Depok, pantai ini terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Cuma sekitar 30 km dari pusat kota dengan melalui jalan yang relatif datar, pantai ini relatif mudah dikunjungi.



Kalo soal pemandangan sama suasana, tempat ini relatif sama kayak pantai di sekitarnya. Yang beda, pantai ini dipenuhi dengan sarana wisata kuliner di setiap sisinya. Wisata kuliner??? Rumah makan gitu dong??? Iya. Rumah makan yang relatif besar. Rata-rata tiap rumah makan bisa nampung 100 orang. Selain itu beberapa rumah makan di sini bisa dipake buat tempat ngadain acara yang relatif gede.



Menu makanannya pun beragam. Ga cuma ikan. Seafood juga ada. Cumi, udang, kepiting, bahkan undur-undur. (tapi yang terakhir biasanya buat snack aja sih) Lengkap dah pokoknya. Dijamin puas dan kenyang, hehe.

Masih kurang puas? Masih kurang percaya sama kualitas ikan dan seafood? Kurang sreg kalo belum milih bahan sendiri? Atau juga mau beli oleh-oleh berupa seafood mentahan? Tenang, di sini juga ada TPI alias tempat pelelangan ikan. Bahasanya sih lelang, tapi harganya murah. Relatif sama kayak pasar tradisional. Bahkan bisa lebih murah, soalnya ikan dan seafood ini didatengin langsung dari nelayan yang melaut dari pantai itu. Ini juga jadi salah satu daya tarik pantai ini.



Kalo mau dimakan di situ juga bisa. Semua rumah makan di situ menyediakan jasa 'pemasakan ikan'. Jadi kita tinggal belanja ikannya, trus minta dimasakin sama rumah makannya (tapi tetep bayar biaya masak loh :P), trus bisa dimakan langsung di rumah makannya deh. Cara macem ini juga jadi alternatif sebagian wisatawan yang pengen nyoba cara 'unik' makan ikan di sini.

Kalo soal yang lain sih relatif sama kayak pantai di sekitarnya. Yang agak kurang suka sama aroma amis ikan kayaknya kurang cocok kalo pergi ke pantai ini, karena pantai ini juga jadi tempat penjualan ikan dan tempat penambatan perahu para nelayan. Tapi kayaknya ga terlalu mempengaruhi suasana indah di pantai ini sih, hehe.

Kalau ada waktu ke Jogja, jangan lupa buat kunjungi pantai ini. Cuma 30km dari kota kok. Dan temukan nuansa laut yang kental di sini :D

Kamis, 03 Juni 2010

Monita - Dream, Hope, & Faith

Anda penggemar Indonesian Idol? Kalau iya, pasti kenal sama jebolan season 2 yang satu ini. Monita Tahalea, atau yang biasa dikenal dengan nama Monita doang hehe. Suaranya yang khas dan jazzy ga semudah itu untuk dilupakan, hehe.

Dan kali ini, Monita Tahalea meluncurkan album perdananya. Masih berasa jazz, nge-pop juga sih. Ia menawarkan nuansa musik yang beda dari yang lagi ngetren saat ini. Jadi, buat yang udah bosen sama musik yang sekarang bisa coba deh dengerin ni lagu hehehe.

Kamis, 27 Mei 2010

Sentra Gudeg Wijilan

Kata orang, kalo ke Jogja ga makan gudeg itu sama aja belum ke Jogja. Masalahnya, tempat makan gudeg yang enak tu mana ya? Bingung?

Ga usah lagi. Di Jogja ada satu wilayah yang jadi sentranya makanan manis khas Jogja itu. Daerah itu namanya Wijilan. Daerah yang satu ini sih awalnya bukan sentra gudeg, cuma kebetulan ada banyak penjual gudeg yang memilih lokasi usahanya di sini. Jadilah tempat ini sebagai sentra gudeg, hehe. Tuh sampai ada tandanya segala.

Kalo tanya ada berapa pilihan penjual gudeg, waaaah jangan tanya. Hampir sepanjang sisi timur jalan itu adalah penjual gudeg semua. Beberapa di antaranya udah terkenal sampai seantero Indonesia. Tapi jangan salah. Baik yang udah tenar maupun yang belum, kualitas rasanya hampir sama kok, hehe. Jadi tinggal pilih aja. Kalo perlu malah cobain aja semua yang ada di sini, sampe perut penuh :p


Bicara soal Wijilan, tempatnya ga terlalu terpencil banget kok. Strategis malah. Tau kraton? Tau alun-alun utara? Nah, tepat di timurnya alun-alun utara itulah terletak daerah Wijilan ini. Udah keliatan kali ya dari gapuranya (istilahnya: plengkung) itu hehe. Ga jauh banget juga kok sama Malioboro. Cuma kalo mau ke tempat ini lebih baik jangan pake kendaraan gede, karena ruas jalannya bisa dibilang sempit. Apalagi ruas jalannya menyempit lagi pas di plengkungnya itu.

Nah gimana? Ga perlu bingung lagi kan nyari tempat cicip-cicip gudeg di Jogja? Udah banyak pilihan, deket sama pusat kota lagi. Sekalian deh menikmati eksotisnya wilayah Kraton :p

Jumat, 23 April 2010

Pantai Sundak

Kalau tanya soal pantai di Jogja, pasti orang-orang banyak merekomendasikan Parangtritis, Parangkusumo, Kukup, Krakal, Baron, dan yang lagi banyak disuka, Pantai Depok. Padahal, sebenernya masih banyak lo pantai di Jogja yang menawarkan keindahan tersendiri.

Contohnya pantai di kawasan Gunungkidul. Rata-rata hadir dengan pesona yang sama: pasir kuning, bersih, tenang, dan banyak juga yang bilang romantis. Beberapa di antaranya udah dikenali, antara lain Kukup, Krakal, Baron. Tapi, ada juga yang belum banyak orang tahu. Salah satunya adalah Pantai Sundak.


Pantai ini terkenal dengan pasirnya yang indah, bersih, dan kawasannya yang tenang dan damai. Emang sih, kayaknya pantai ini ga begitu tepat untuk dikunjungi rombongan orang banyak. Selain lebarnya yang nggak terlalu besar, pantai ini juga lebih enak kalau dinikmati privat atau dalam rombongan kecil, yah, karena ketenangan dan kedamaiannya itu tadi. Walau sebenarnya ga masalah juga sih kalau mau sekampung dibawa ke sini :p

Pantai yang berjarak tepat 75 km dari kota ini menawarkan keindahan tersendiri. Pantai ini dikelilingi perbukitan dan batu karang yang mempercantik kawasan ini. Kalau ada yang suka liat sunset dan sunrise dari pantai, kalian bisa liat dengan jelas dari sini (itu juga kalo cuaca mendukung, hehehe).




Ombak? Yah, kalo soal ombak itu udah ciri khas dari pantai selatan Jawa yang ombaknya besar hehehe. Tapi tenang, karang di tepi pantai lumayan membantu buat menangkis ombak-ombak raksasa itu. Dan ombak-ombak kecil yang terbawa sampai ke pantai bisa dipake buat sekedar main air atau basah-basahan.

Jadi, tertarik dengan pantai ini? Datang aja ke pantai ini melalui arah menuju Wonosari, Gunungkidul, dan selanjutnya tinggal ikuti petunjuk yang terdapat di tiap persimpangan. Cuma, hati-hati ya, jalannya naik turun soalnya, hehehe.

Foto: koleksi pribadi